Sejak tahun 2013, Olympus telah mengambil sikap untuk tidak lagi memproduksi kamera digital single lens reflex (DSLR). Fokusnya saat ini adalah memproduksi kameramirrorless dengan membuang cermin yang ada di DSLR, sehingga bisa menghemat ukuran dan berat kamera.
"Kamera DSLR Olympus terakhir kali diproduksi tahun 2009. Tapi baru di 2013 Olympus memutuskan untuk tidak lagi memproduksi DSLR dan fokus di kamera mirrorless. Tidak hanya Olympus, semua
merek kamera sekarang juga seperti itu. Karena sebetulnya cermin yang ada di DSLR itu tidak ada gunanya. Dengan membuang cermin tersebut, ukuran kamera bisa jadi lebih kecil dan ringan," ungkap Marketing Manager Olympus Customer Care Indonesia (OCCI), Sandy Chandra, di acara product launching Olympus PEN-F, di Jakarta, Selasa (26/4).
merek kamera sekarang juga seperti itu. Karena sebetulnya cermin yang ada di DSLR itu tidak ada gunanya. Dengan membuang cermin tersebut, ukuran kamera bisa jadi lebih kecil dan ringan," ungkap Marketing Manager Olympus Customer Care Indonesia (OCCI), Sandy Chandra, di acara product launching Olympus PEN-F, di Jakarta, Selasa (26/4).
Tak hanya di Indonesia, Sandy mengatakan negara-negara lain secara perlahan juga sudah mulai meninggalkan kamera DSLR. Misalnya di Jepang, tahun 2011-2012 saja dominasi kameramirrorless sudah mencapai 62 persen. Dibandingkan negara-negara di Amerika dan Eropa, penerimaan kamera mirorless di negara Asia menurutnya juga lebih besar.
"Kalau kita lihat di toko-toko, keberadaan kamera DSLR untuk semua merek hanya tinggal 30 persen. Untuk Olympus sendiri saat ini komposisisnya 90 persen mirrorless dan 10 persen DSLR. Dalam waktu dua sampai tiga tahun ke depan, saya rasa kamera DSLR benar-benar sudah akan hilang," ujar Sandy.
Sumber: www.beritasatu.com
Comments
Post a Comment